JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
berharap agar rakyat Indonesia bisa mencontoh kehidupan Pasukan Pengibar
Bendera Pusaka (Paskibraka). Sebanyak 66 orang anggota Paskibraka bisa bersatu,
kompak, saling menghormati, dan menghargai meskipun beragama dari segi agama,
suku, etnis, dan identitas lain.
"Kalian
telah menjadi contoh dan bisa memberi contoh. Alangkah indahnya kalau
kebersamaan seperti ini hadir di seluruh negeri," kata Presiden ketika
pengukuhan 66 anggota Paskibraka 2013 di Istana Negara, Jakarta, Kamis
(15/8/2013).
Ke-66
orang tersebut hasil seleksi dari 33 Provinsi. Mereka dilatih menjadi pasukan
pengibar Bendera Pusaka pada HUT ke-68 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Presiden
berharap agar sejak dini anak Indonesia dikenalkan dengan kemajemukan bangsa.
Mereka harus diajarkan untuk saling menyayangi, hidup rukun, dan bertoleransi
antarsesama.
Setelah
menjalani gemblengan, Presiden berharap agar seluruh anggota Paskibraka
memberikan yang terbaik pada Upacara HUT RI di halaman Istana Merdeka, Sabtu (
17/8/2013 ). Presiden berharap semua berjalan lancar.
"Pastilah
kalau kalian ingin berbuat terbaik, maka hari itu bukan hanya indah, tapi jadi
bagian penting dalam perjalanan kehidupan kalian menuju masa depan yang kalian
cita-citakan," pungkas Presiden.
Analisa:
Menurut penulis, Presiden SBY
meminta kita untuk mencontoh Paskibraka karena sebanyak 66 orang anggota
Paskibraka bisa bersatu, kompak, saling menghormati, dan menghargai meskipun
beragama dari segi agama, suku, etnis, dan identitas lain. Menurut penulis ini
merupakan cara untuk menyatukan bangsa ini dalam perbedaan ras, agama, dll yang
sekarang ini masih ditemukan warga yang suka membeda-bedakan itu. Presidenpun
mengatakan kepada 66 anggota Paskibraka saat pengukuhan 66 anggota Paskibraka
2013 di Istana Negara, Jakarta pada hari Kamis, 15 Agustus 2013. "Kalian
telah menjadi contoh dan bisa memberi contoh. Alangkah indahnya kalau
kebersamaan seperti ini hadir di seluruh negeri," kata Presiden. SBY
berharap kita dapat bersatu dalam seluruh dunia. Kalau kita di Indonesia saja
tidak bisa bersatu, bagaimana kalau kita di luar negeri? Semua hal besar
dimulai dari hal kecil. Kalau kita sebagai anggota Bangsa Indonesia setia pada
perkara kecil, maka pasti kita diberikan perkara besar dan kita dapat menyelesaikannya dengan baik.
Semua hal tergantung kita yang memulai. Kita mau mulai dari hal baik atau hal
buruk. Kalau kita mulai dari hal baik, pastilah kita menuai hal yang baik pula,
begitu pula sebaliknya.
Ke-66 orang tersebut hasil seleksi
dari 33 Provinsi. Mereka dilatih menjadi pasukan pengibar Bendera Pusaka pada
HUT ke-68 Kemerdekaan Republik Indonesia. Ke-66 orang ini bukan sembarang orang
yang dapat menjalankan tugas itu. Kita harus menjadi yang terbaik. Kita harus saling
menyayangi, hidup rukun, dan bertoleransi antarsesama. Tidak ada kata kita dari
suku ini lebih baik, agama ini lebih baik, dll. Semua suku, ras, agama, dll
semuanya sama, mmengajarkan kebaikan. Hanya saja cara yang berbeda-beda. Tidak
ada gunanya membeda-bedakan itu semua, yang ada membawa permasalahan. Setelah
mengalami pelatihan atau gemblengan, mereka diharapkan presiden agar menjadi
yang terbaik dan dapat membanggakan Indonesia. Presiden berharap semua berjalan
lancar. "Pastilah kalau kalian ingin berbuat terbaik, maka hari itu bukan
hanya indah, tapi jadi bagian penting dalam perjalanan kehidupan kalian menuju
masa depan yang kalian cita-citakan," pungkas Presiden. Presiden sebagai
orang nomor 1 di Indonesia saja bisa bicara seperti itu, berarti hal ini memang
benar. Kedisiplinan membawa kita pada masa depan yang cerah. Go Indonesia!!!
ayooo,lanjutkan bakat menulismu, jangan berhenti pada 10 posting saja, kamu memiliki potensi menulis! semua postingmu bagus. good job!
BalasHapus