Jumat, 16 Agustus 2013

SBY Minta Rakyat Contoh Paskibraka


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap agar rakyat Indonesia bisa mencontoh kehidupan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Sebanyak 66 orang anggota Paskibraka bisa bersatu, kompak, saling menghormati, dan menghargai meskipun beragama dari segi agama, suku, etnis, dan identitas lain.
"Kalian telah menjadi contoh dan bisa memberi contoh. Alangkah indahnya kalau kebersamaan seperti ini hadir di seluruh negeri," kata Presiden ketika pengukuhan 66 anggota Paskibraka 2013 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/8/2013).
Ke-66 orang tersebut hasil seleksi dari 33 Provinsi. Mereka dilatih menjadi pasukan pengibar Bendera Pusaka pada HUT ke-68 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Presiden berharap agar sejak dini anak Indonesia dikenalkan dengan kemajemukan bangsa. Mereka harus diajarkan untuk saling menyayangi, hidup rukun, dan bertoleransi antarsesama.
Setelah menjalani gemblengan, Presiden berharap agar seluruh anggota Paskibraka memberikan yang terbaik pada Upacara HUT RI di halaman Istana Merdeka, Sabtu ( 17/8/2013 ). Presiden berharap semua berjalan lancar.
"Pastilah kalau kalian ingin berbuat terbaik, maka hari itu bukan hanya indah, tapi jadi bagian penting dalam perjalanan kehidupan kalian menuju masa depan yang kalian cita-citakan," pungkas Presiden.


Analisa:
            Menurut penulis, Presiden SBY meminta kita untuk mencontoh Paskibraka karena sebanyak 66 orang anggota Paskibraka bisa bersatu, kompak, saling menghormati, dan menghargai meskipun beragama dari segi agama, suku, etnis, dan identitas lain. Menurut penulis ini merupakan cara untuk menyatukan bangsa ini dalam perbedaan ras, agama, dll yang sekarang ini masih ditemukan warga yang suka membeda-bedakan itu. Presidenpun mengatakan kepada 66 anggota Paskibraka saat pengukuhan 66 anggota Paskibraka 2013 di Istana Negara, Jakarta pada hari Kamis, 15 Agustus 2013. "Kalian telah menjadi contoh dan bisa memberi contoh. Alangkah indahnya kalau kebersamaan seperti ini hadir di seluruh negeri," kata Presiden. SBY berharap kita dapat bersatu dalam seluruh dunia. Kalau kita di Indonesia saja tidak bisa bersatu, bagaimana kalau kita di luar negeri? Semua hal besar dimulai dari hal kecil. Kalau kita sebagai anggota Bangsa Indonesia setia pada perkara kecil, maka pasti kita diberikan perkara besar dan  kita dapat menyelesaikannya dengan baik. Semua hal tergantung kita yang memulai. Kita mau mulai dari hal baik atau hal buruk. Kalau kita mulai dari hal baik, pastilah kita menuai hal yang baik pula, begitu pula sebaliknya.
           
            Ke-66 orang tersebut hasil seleksi dari 33 Provinsi. Mereka dilatih menjadi pasukan pengibar Bendera Pusaka pada HUT ke-68 Kemerdekaan Republik Indonesia. Ke-66 orang ini bukan sembarang orang yang dapat menjalankan tugas itu. Kita harus menjadi yang terbaik. Kita harus saling menyayangi, hidup rukun, dan bertoleransi antarsesama. Tidak ada kata kita dari suku ini lebih baik, agama ini lebih baik, dll. Semua suku, ras, agama, dll semuanya sama, mmengajarkan kebaikan. Hanya saja cara yang berbeda-beda. Tidak ada gunanya membeda-bedakan itu semua, yang ada membawa permasalahan. Setelah mengalami pelatihan atau gemblengan, mereka diharapkan presiden agar menjadi yang terbaik dan dapat membanggakan Indonesia. Presiden berharap semua berjalan lancar. "Pastilah kalau kalian ingin berbuat terbaik, maka hari itu bukan hanya indah, tapi jadi bagian penting dalam perjalanan kehidupan kalian menuju masa depan yang kalian cita-citakan," pungkas Presiden. Presiden sebagai orang nomor 1 di Indonesia saja bisa bicara seperti itu, berarti hal ini memang benar. Kedisiplinan membawa kita pada masa depan yang cerah. Go Indonesia!!!



1 komentar:

  1. ayooo,lanjutkan bakat menulismu, jangan berhenti pada 10 posting saja, kamu memiliki potensi menulis! semua postingmu bagus. good job!

    BalasHapus