Sabtu, 31 Agustus 2013

Pendapatan Negara Tahun Depan Sudah Dipatok

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan pendapatan negara pada tahun depan mencapai Rp 1.662,5 triliun. Jumlah itu naik 10,7 persen dari tahun ini.
Dari jumlah itu, perolehan dari perpajakan berkontribusi sebesar 78,8 persen atau Rp 1.310,2 triliun. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebutkan, untuk mencapai target tersebut, maka rasio penerimaan perpajakan terhadap produk domestik bruto (PDB) atau tax ratio digenjot dari 12,2 persen di tahun 2013, menjadi 12,6 persen di tahun 2014. 
"Sedangkan tax ratio dalam arti luas, yang mempertimbangkan pajak daerah dan penerimaan sumber daya alam  telah mencapai 15,5 persen," jelas Presiden, Jumat (16/8/2013).
Presiden juga menyebutkan bahwa optimalisasi pendapatan negara, tetap memperhatikan iklim investasi dan keberlanjutan dunia usaha. 
Adapun langkah-langkah untuk memperbesar pendapatan negara meliputi penyempurnaan peraturan perpajakan, penyempurnaan sistem administrasi perpajakan, perluasan basis pajak, penyempurnaan kebijakan insentif perpajakan, dan penguatan penegakan hukum bagi penghindar pajak.
"Kebijakan pendapatan negara, juga meliputi langkah-langkah pengelolaan sumber-sumber non pajak. Langkah-langkah itu mencakup optimalisasi penerimaan negara, bukan pajak atau PNBP dari sumber daya alam," jelas Presiden.
Hal ini dilakukan  dengan tetap memperhatikan kesinambungan produksi dan kelestarian lingkungan hidup. 
Selain itu pemerintah juga melalukan upaya optimalisasi penarikan dividen BUMN dengan mempertimbangkan kebutuhan belanja modal BUMN; serta optimalisasi  pengelolaan dan pengawasan PNBP Kementerian Negara dan Lembaga.

Analisa:
            Pemerintah menargetkan pendapatan negara tahun depan mencapai Rp 1.662,5 triliun. Jumlah itu naik 10,7 % dari tahun ini. Dari kenaikan ini membuktikan bahwa adanya kemajuan dalam perekonomian negara. perpajakan berkontribusi sebesar 78,8 % atau Rp 1.310,2 triliun. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebutkan rasio penerimaan perpajakan terhadap produk domestik bruto (PDB) atau tax ratio digenjot dari 12,2 persen di tahun 2013, menjadi 12,6 persen di tahun 2014. Berarti presiden telah mengira-ngira pasti bisa dijalankan rencana ini. dalam hal uang negara 0,1 % pun sangat besar nilainya. Dalam kasus ini PDB diperkirakan naik 0,4 %. Berarti jumlah kenaikan sangat besar dan dapat membantu perekonomian negara yang selalu kurang. Sebenarnya kita bisa membuatnya sejak dulu, tetapi adanya kasus korupsi di mana-mana khususnya DKI Jakarta, maka uang tersebut seakan tidak ada dan tidak dapat dibagikan ke rakyat.
"Sedangkan tax ratio dalam arti luas, yang mempertimbangkan pajak daerah dan penerimaan sumber daya alam  telah mencapai 15,5 persen," jelas Presiden, Jumat (16/8/2013). optimalisasi pendapatan negara, tetap memperhatikan iklim investasi dan keberlanjutan dunia usaha karena pemerintah harus menyesuaikan dengan keadaan yang terjadi. Langkah-langkah untuk memperbesar pendapatan negara meliputi penyempurnaan peraturan perpajakan, penyempurnaan sistem administrasi perpajakan, perluasan basis pajak, penyempurnaan kebijakan insentif perpajakan, dan penguatan penegakan hukum bagi penghindar pajak. "Kebijakan pendapatan negara, juga meliputi langkah-langkah pengelolaan sumber-sumber non pajak. Langkah-langkah itu mencakup optimalisasi penerimaan negara, bukan pajak atau PNBP dari sumber daya alam," jelas Presiden.

            Hal ini dilakukan  dengan tetap memperhatikan kesinambungan produksi dan kelestarian lingkungan hidup. Semua hal butuh yang namanya prioritas. Prioritaslah yang membuat pendapatan itu digunakan terlebih dahulu. Jika ada bencana alam maka pemerintah pasti akan menolongnya terlebih dahulu sebelum melakukan anggaran-anggaran yang lain. Menurut penulis, jika pendapatan saja bisa naik maka kesimpulannya adalah negara kita bekerja keras agar mendapatkan hasil yang besar. Sebagai warga kita harus bertanggungjawab terhadap diri sendiri dan orang lain. Tanggung jawab  kecil akan membawa tanggung jawab besar. Karena datang tanggung jawab yang besar maka butuh rasa tidak mengeluh kapanpun.

Selasa, 27 Agustus 2013

Menteri Telat Hadiri Upacara

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menhuk dan HAM) Amir Syamsuddin terlambat saat menghadiri upacara bendera peringatan 17 Agustus di kantor Kementerian Hukum dan HAM Jakarta, Sabtu (17/8/2013) pagi. 

Mobil dinasnya yang berpelat RI 19 baru tiba di lokasi pukul 07.45 WIB. Saat Amir keluar dari mobil dan memasuki gedung, PNS Kemenhuk dan HAM yang sudah mulai berkumpul di lapangan sejak 07.00 WIB itu langsung kompak berseru. "Huuuuuu!" sorak para PNS kompak ke arah mobil Amir. 

Meskipun begitu, saat Amir keluar dari gedung dan memasuki lapangan upacara, tak ada reaksi lagi dari para PNS. Seorang pegawai PNS yang tidak mau disebutkan identitasnya mengeluhkan keterlambatan Amir tersebut.

Menurutnya, jika Menteri memang belum datang, sebaiknya para PNS juga tidak harus berbaris dan menghadiri upacara lebih awal.

"Harusnya kalau Pak Menteri telat, kita jangan disuruh baris dulu, kan capek," keluhnya. Meski sejumlah PNS mengeluh dengan keterlambatan Menteri, tidak sedikit pula PNS yang datang terlambat. 

Para PNS tersebut dijadwalkan sudah berkumpul di lapangan bendera pukul 06.30 WIB. Namun, menurut pantauan Kompas.com, masih banyak pula PNS yang baru berdatangan pada jam 07.00-07.30 WIB.

Analisa:
            Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menhuk dan HAM) Amir Syamsuddin terlambat saat menghadiri upacara bendera peringatan 17 Agustus di kantor Kementerian Hukum dan HAM Jakarta, Sabtu (17/8/2013) pagi. Menurut penulis, tindakan ini sangat tidak patut dicontoh. Tindakan ini harus dilenyapkan dari Indonesia. Jika kita tahu akan terjadi kemacetan dan lain-lain, maka harus datang lebih pagi. Kita sebagai warga Indonesia harus patut dicontoh negara lain. Mobil dinasnya yang berpelat RI 19 baru tiba di lokasi pukul 07.45 WIB. Saat Amir keluar dari mobil dan memasuki gedung, PNS Kemenhuk dan HAM yang sudah mulai berkumpul di lapangan sejak 07.00 WIB itu langsung kompak berseru. "Huuuuuu!" sorak para PNS kompak ke arah mobil Amir. Menurut penulis, ini tidak salah, karena orang yang tidak disiplin harus ditegur, tetapi dengan cara yang benar.
            Tak ada reaksi lagi dari para PNS setelah Amir keluar dari gedung dan memasuki lapangan upacara. Hanya seorang pegawai PNS yang tidak mau disebutkan identitasnya mengeluhkan keterlambatan Amir. Menurutnya, jika Menteri memang belum datang, sebaiknya para PNS juga tidak harus berbaris dan menghadiri upacara lebih awal. Berarti PNSpun melanggar aturan itu. Dalam arti lain PNS menertawakan dirinya sendiri. "Harusnya kalau Pak Menteri telat, kita jangan disuruh baris dulu, kan capek," keluhnya. Meski sejumlah PNS mengeluh dengan keterlambatan Menteri, tidak sedikit pula PNS yang datang terlambat. Ini membuktikan tidak tertibnya birokrasi Indonesia. Para PNS tersebut dijadwalkan sudah berkumpul di lapangan bendera pukul 06.30 WIB. Namun, menurut pantauan Kompas.com, masih banyak pula PNS yang baru berdatangan pada jam 07.00-07.30 WIB. Kita tidak boleh mengahakimi orang lain kalau kita tidak sebaik yang diharapkan. Tertiblah Indonesia.


Kamis, 22 Agustus 2013

Panjat Pinang di Monas

JAKARTA,       KOMPAS.com — Untuk memperingati HUT ke-68 Kemerdekaan RI, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta akan menggelar serangkaian acara, di pelataran Monumen Nasional (Monas), mulai Sabtu (17/8/2013) hingga Minggu (18/8/2013).
Rangkaian acara akan dibuka dengan upacara bendera di Lapangan Monas, pada Sabtu (17/8/2013), pukul 07.00 WIB. 
"Minggu, 18 Agustus 2013, baru kita adakan acara-acara yang seru bagi masyarakat umum," ujar Kepala Disbudpar DKI Jakarta Arie Budiman, Jumat (16/8/2013).
Secara umum, acara pada hari Minggu akan dibagi menjadi dua bagian, yaitu gelar seni dan pawai budaya. Acara akan dimulai pada pukul 14.00 WIB.
Pawai budaya akan melintasi Monas sisi timur laut (Pintu Pertamina) masuk ke Istana Negara, keluar, menyusuri Medan Merdeka Barat lewat Gedung Sapta Pesona, menyusuri Jalan Medan Merdeka Selatan, menyusuri Balaikota dan masuk ke area Monas melalui Pintu Tenggara (Pintu Gambir).

"Jumlah peserta karnaval DKI 140 orang, kalau karnaval semua provinsi lebih dari 3.000 orang pendukung," terang Arie.
Untuk gelar seni yang bertajuk "Saujana Jakarta, Sejauh Mata Memandang...", acara berkonsep pesta rakyat ini akan menampilkan tarian yang diikuti oleh 140 orang. Ondel-ondel dan kesenian khas Betawi akan ditampilkan pada acara ini.
"Ada juga lomba-lomba, yaitu panjat pinang, balap karung, tarik tambang, makan kerupuk, semangka koin, dan permainan anak-anak. Selain perlombaan, ada pula 60 stan pameran dan bazar dari 33 provinsi, UMKM, dan komunitas," terang Budi.
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, para menteri, Gubernur DKI Joko Widodo dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama rencananya akan menyaksikan acara tersebut.

Analisa:
            Pada hari Minggu, 18 Agustus 2013, 1 hari setelah peringatan kemerdekaan Indonesia, Pemerintah DKI Jakarta mengadakan lomba panjat pinang di Monas, Jakarta. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta akan menggelar serangkaian acara, di pelataran Monumen Nasional (Monas), mulai Sabtu (17/8/2013) hingga Minggu (18/8/2013). Acara ini dimulai dengan upacara pada tanggal 17 Agustus 2013, pukul 07.00 WIB. "Minggu, 18 Agustus 2013, baru kita adakan acara-acara yang seru bagi masyarakat umum," ujar Kepala Disbudpar DKI Jakarta Arie Budiman, Jumat (16/8/2013).
          Acara hari Minggu dibagi menjadi dua bagian, yaitu gelar seni dan pawai budaya. Acara  dimulai pada pukul 14.00 WIB. Pawai budaya akan melintasi Monas sisi timur laut (Pintu Pertamina) masuk ke Istana Negara, keluar, menyusuri Medan Merdeka Barat lewat Gedung Sapta Pesona, menyusuri Jalan Medan Merdeka Selatan, menyusuri Balaikota dan masuk ke area Monas melalui Pintu Tenggara (Pintu Gambir). "Jumlah peserta karnaval DKI 140 orang, kalau karnaval semua provinsi lebih dari 3.000 orang pendukung," terang Arie. Berarti untuk menyatukan warga Indonesia untuk pembangunanpun kita bisa karena semua bisa terjadi jika terjadi rasa persatuan yang tinggi.
            Untuk gelar seni yang bertajuk "Saujana Jakarta, Sejauh Mata Memandang...", acara berkonsep pesta rakyat ini akan menampilkan tarian yang diikuti oleh 140 orang. Ondel-ondel dan kesenian khas Betawi akan ditampilkan pada acara ini. Ide ini baik karena dapat melestarikan budaya Indonesia yang kurang dilestarikan. "Ada juga lomba-lomba, yaitu panjat pinang, balap karung, tarik tambang, makan kerupuk, semangka koin, dan permainan anak-anak. Selain perlombaan, ada pula 60 stan pameran dan bazar dari 33 provinsi, UMKM, dan komunitas," terang Budi. Pameran-pameran ini juga dapat membantu perekonomian pemerintah yang kurang baik ini. Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, para menteri, Gubernur DKI Joko Widodo dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama menyaksikan acara tersebut.
            Menurut penulis, acara ini merupakan acara yang baik dan mendukung adanya persatuan Indonesia yang hancur. Rasa cinta tanah air terhadap Indonesia menurun. Bahkan ada orang asing yang lebih cinta tanah air. Kita harus menanamkan rasa cinta tanah air itu dari dalam diri kita sejak dini, bukan hanya tampang saja. Tampang boleh bagus, tapi belum tentu kenyataannya. Kita boleh bicara “Saya cinta tanah air Indonesia.” Dalam melaksanakannya kita korupsi, bertindak anarkis, kriminal, dll. Kita dapat membangun negara ini dengan baik jika kita cinta tanah air. Tidak ada yang tidak mungkin. Jadi majulah Indonesiaku!


Jumat, 16 Agustus 2013

SBY Minta Rakyat Contoh Paskibraka


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap agar rakyat Indonesia bisa mencontoh kehidupan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Sebanyak 66 orang anggota Paskibraka bisa bersatu, kompak, saling menghormati, dan menghargai meskipun beragama dari segi agama, suku, etnis, dan identitas lain.
"Kalian telah menjadi contoh dan bisa memberi contoh. Alangkah indahnya kalau kebersamaan seperti ini hadir di seluruh negeri," kata Presiden ketika pengukuhan 66 anggota Paskibraka 2013 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/8/2013).
Ke-66 orang tersebut hasil seleksi dari 33 Provinsi. Mereka dilatih menjadi pasukan pengibar Bendera Pusaka pada HUT ke-68 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Presiden berharap agar sejak dini anak Indonesia dikenalkan dengan kemajemukan bangsa. Mereka harus diajarkan untuk saling menyayangi, hidup rukun, dan bertoleransi antarsesama.
Setelah menjalani gemblengan, Presiden berharap agar seluruh anggota Paskibraka memberikan yang terbaik pada Upacara HUT RI di halaman Istana Merdeka, Sabtu ( 17/8/2013 ). Presiden berharap semua berjalan lancar.
"Pastilah kalau kalian ingin berbuat terbaik, maka hari itu bukan hanya indah, tapi jadi bagian penting dalam perjalanan kehidupan kalian menuju masa depan yang kalian cita-citakan," pungkas Presiden.


Analisa:
            Menurut penulis, Presiden SBY meminta kita untuk mencontoh Paskibraka karena sebanyak 66 orang anggota Paskibraka bisa bersatu, kompak, saling menghormati, dan menghargai meskipun beragama dari segi agama, suku, etnis, dan identitas lain. Menurut penulis ini merupakan cara untuk menyatukan bangsa ini dalam perbedaan ras, agama, dll yang sekarang ini masih ditemukan warga yang suka membeda-bedakan itu. Presidenpun mengatakan kepada 66 anggota Paskibraka saat pengukuhan 66 anggota Paskibraka 2013 di Istana Negara, Jakarta pada hari Kamis, 15 Agustus 2013. "Kalian telah menjadi contoh dan bisa memberi contoh. Alangkah indahnya kalau kebersamaan seperti ini hadir di seluruh negeri," kata Presiden. SBY berharap kita dapat bersatu dalam seluruh dunia. Kalau kita di Indonesia saja tidak bisa bersatu, bagaimana kalau kita di luar negeri? Semua hal besar dimulai dari hal kecil. Kalau kita sebagai anggota Bangsa Indonesia setia pada perkara kecil, maka pasti kita diberikan perkara besar dan  kita dapat menyelesaikannya dengan baik. Semua hal tergantung kita yang memulai. Kita mau mulai dari hal baik atau hal buruk. Kalau kita mulai dari hal baik, pastilah kita menuai hal yang baik pula, begitu pula sebaliknya.
           
            Ke-66 orang tersebut hasil seleksi dari 33 Provinsi. Mereka dilatih menjadi pasukan pengibar Bendera Pusaka pada HUT ke-68 Kemerdekaan Republik Indonesia. Ke-66 orang ini bukan sembarang orang yang dapat menjalankan tugas itu. Kita harus menjadi yang terbaik. Kita harus saling menyayangi, hidup rukun, dan bertoleransi antarsesama. Tidak ada kata kita dari suku ini lebih baik, agama ini lebih baik, dll. Semua suku, ras, agama, dll semuanya sama, mmengajarkan kebaikan. Hanya saja cara yang berbeda-beda. Tidak ada gunanya membeda-bedakan itu semua, yang ada membawa permasalahan. Setelah mengalami pelatihan atau gemblengan, mereka diharapkan presiden agar menjadi yang terbaik dan dapat membanggakan Indonesia. Presiden berharap semua berjalan lancar. "Pastilah kalau kalian ingin berbuat terbaik, maka hari itu bukan hanya indah, tapi jadi bagian penting dalam perjalanan kehidupan kalian menuju masa depan yang kalian cita-citakan," pungkas Presiden. Presiden sebagai orang nomor 1 di Indonesia saja bisa bicara seperti itu, berarti hal ini memang benar. Kedisiplinan membawa kita pada masa depan yang cerah. Go Indonesia!!!



Independence Day Run Berawal di Depan Istana

JAKARTA, Kompas.com - Dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan Republik Indonesia, Istana Kepresidenan bekerja sama dengan TNI, POLRI, Kementerian terkait, dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) bermitra dengan Garuda Finishers selaku partner organizer, menyelenggarakan kegiatan Independence Day Run, sebuah kegiatan olahraga lari dengan jarak 17 kilometer (17K) dan 8 kilometer (8K) yang diikuti oleh 45.000 pelari. Angka ini melambangkan tanggal 17 Agustus 1945 yang merupakan Hari Kemerdekaan Indonesia.

Mengusung tema “Independence Day Run Semangat 17/8 untuk Merah Putih” kegiatan ini bertujuan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berolahraga dan bergembira bersama dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-68. Kegiatan yang akan berlangsung pada Minggu, 25 Agustus 2013 mendatang ini akan dimulai sejak pukul 06.00 WIB dari depan Istana Merdeka dan berakhir di Pintu Barat Daya, Monas, Jakarta.

“Selama ini, kegiatan peringatan HUT Kemerdekaan selalu dilaksanakan pada rangkaian acara di Kompleks Istana Presiden. Namun, keterlibatan masyarakat dalam rangkaian kegiatan tersebut dirasakan masih sangat terbatas. Oleh karena itu, perlu diselenggarakan sebuah event di mana seluruh rakyat secara terbuka kami ajak aktif bersama-sama memeriahkan ulang tahun kemerdekaan RI. Untuk itu, diinisiasi melalui kegiatan Independence Day Run yang merupakan kegiatan bersama Istana Kepresidenan dengan TNI, POLRI, Kementerian terkait, dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang bekerja sama dengan Garuda Finishers,” terang Brigjen TNI Toto Rianto, Kasgartap I/Jakarta, selaku Ketua Panitia Bersama Independence Day Run.

Kegiatan yang menargetkan akan diikuti oleh 45.000 pelari ini terbuka untuk umum dan pelari profesional terasa istimewa karena pertama kalinya sebuah kegiatan lari digelar di depan Istana Merdeka. Pelepasan pelari juga akan dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono.

“Rute lari akan menggunakan rute Car Free Day yang dimulai di depan Istana Merdeka. Untuk lari 17K akan melintasi Jalan Thamrin, Semanggi, Sudirman, Sisingamangaraja, kemudian berputar di depan sekolah Al-Azhar dan kembali melintasi sisi jalan berlawanan hingga berakhir di Silang Monas melalui Pintu Barat Daya. Sedangkan untuk lari 8K sendiri akan berputar di depan Chase Plaza dan kembali dengan finish yang sama di Silang Monas,” ujar Kepala Staf Garnisun tetap 1 Jakarta (Kasgartap 1 Jkt), Brigjen TNI Toto Riyanto.

Seluruh masyarakat berkesempatan memenangkan doorprize setelah terlebih dahulu mendaftarkan diri melalui website www.bri.co.id.

Para peserta bisa mendaftarkan diri melalui situs http://bri.co.id/ dan http://imroadrunner.com/ yang sudah dibuka sejak 5 Agustus dan akan ditutup pada 21 Agustus 2013. Tanpa dipungut biaya, setiap peserta yang sudah mendaftar akan mendapatkan asuransi pelari, race pack (berisi t-shirt lomba dan nomor dada). Untuk 1.000 pelari 8K yang finish pertama, akan mendapat medali sebagai tanda penghargaan. Medali ini juga akan diberikan kepada 1.000 pelari 17K yang finish pertama.

Analisa:
             Menurut penulis, hal yang digagas untuk memperingati HUT kemerdekaan RI di berita tadi cukup baik dalam artian menggagas suatu acara selain upacara bendera yaitu semisal acara lari tadi. Namun dalam mengajak masyarakat berpartisioasi, Independence Day Run dinilai baik karena selain memeriahkan kemerdekaan RI juga menyehatkan warga yang ikut lari itu. Kegiatan ini juga meningkatkan mitra kerja antara pemerintah dengan beberapa perusahaan. Kombinasi yang sangat bagus yaitu sebuah kegiatan olahraga lari dengan jarak 17 kilometer (17K) dan 8 kilometer (8K) yang diikuti oleh 45.000 pelari. Ini melambangkan 17 Agustus 1945. Kegiatan yang akan berlangsung pada Minggu, 25 Agustus 2013 mendatang ini akan dimulai sejak pukul 06.00 WIB dari depan Istana Merdeka dan berakhir di Pintu Barat Daya, Monas, Jakarta.
Partisipasi masyarakat masih dirasa kurang, maka dari itu kegiatan yang dilakukan dengan cara mengajak warga berolahraga ini pastinya efektif. Kegiatan ini penulis rasa harus diadakan karena partisipasi yang rendah akan meruntuhkan bangsa. Ini dilakukan dengan cara mewajibkan semua orang ikut ke acara ini. Kegiatan ini diadakan oleh Brigjen TNI Toto Rianto, Kasgartap I/Jakarta, selaku Ketua Panitia Bersama Independence Day Run. Pelari profesionalpun merasa istimewa berlari di depan Istana, bagaimana dengan kita yang hanya orang biasa maupun orang penting. Kita harus bangga dengan itu dan menjadikannya hal yang menyenangkan. Apalagi dilepas oleh Presden SBY.
            Rute yang dipakai juga merupakan rute Car Free Day yang membuat tidak ada mobil atau kendaraan bermotor yang menyebabkan polusi yang lewat di situ. lari 17K akan melintasi Jalan Thamrin, Semanggi, Sudirman, Sisingamangaraja, kemudian berputar di depan sekolah Al-Azhar dan kembali melintasi sisi jalan berlawanan hingga berakhir di Silang Monas melalui Pintu Barat Daya. Sedangkan untuk lari 8K sendiri akan berputar di depan Chase Plaza dan kembali dengan finish yang sama di Silang Monas,” ujar Kepala Staf Garnisun tetap 1 Jakarta (Kasgartap 1 Jkt), Brigjen TNI Toto Riyanto. Ini akan mengurangi polusi udara yang sangat banyak.

            Ditambah lagi dengan doorprize yang menarik dari Bank BRI jika kita mendaftarkan diri ke www.bri.co.id dan www.imroadrunner.com. Pendaftaran ini telah dibuka dari 5 Agustus 2013-21 Agustus 2013. Tanpa dipungut biaya, setiap peserta yang sudah mendaftar akan mendapatkan asuransi pelari, race pack (berisi t-shirt lomba dan nomor dada). Untuk 1.000 pelari 8K yang finish pertama, akan mendapat medali sebagai tanda penghargaan. Medali ini juga akan diberikan kepada 1.000 pelari 17K yang finish pertama. Ini membuat pelari tambah bersemangat akan acara ini. Jadi jika kita mendaftarkan diri dan beruntung, kita dapat membawa pulang doorprize menarik. Ayo meriahkan Indonesia ini. Majukan Indonesia semampu kita. Bagaimana kita mau maju kalau kita tidak mau bersatu.

Sabtu, 03 Agustus 2013

Basuki Tjahaja Purnama Vs Preman Tanah Abang


JAKARTA, KOMPAS.com — Kantor ekspedisi di Tanah Abang ikut menyumbang kemacetan di kawasan tersebut. Sudah disegel, tetapi mereka tetap beroperasi. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pun memerintahkan untuk menangkap pemiliknya.

Kantor ekspedisi yang menjamur di Tanah Abang ikut menjadi target penertiban kawasan tersebut. Saat ini, Wali Kota Jakarta Pusat telah melayangkan surat sosialisasi penertiban yang akan dilakukan pada Minggu, 11 Agustus 2013
.

Beda dengan PKL Tanah Abang yang akan sidang di tempat, Basuki memerintahkan agar tindakan pada kantor ekspedisi lebih tegas. Dia meminta pengusahanya langsung ditangkap.

"Ekspedisinya langsung Bapak tangkap, pidanakan, denda. Satu bulan Bapak berlakukan begitu, Bapak enggak usah nunggu enam bulan. Takut, Pak. Dan ini buat teror seluruh Jakarta, Pak. Baru kita pilih-pilih, kita sikat yang mana," kata Basuki saat Rapat Penanggulangan Kemacetan di Balaikota Jakarta, Rabu (31/7/2013), dilansir dari video Pemprov DKI di Youtube.

Basuki juga meminta agar dendanya bukan dikenakan tindak pidana ringan dengan denda yang hanya Rp 5.000 dan Rp 10.000. Dia meminta jaksa menuntut maksimal sehingga hukumannya bisa 10 persen dari denda maksimal Rp 50 juta, yakni Rp 5 juta
.

Pemerintah Provinsi DKI sudah menyegel puluhan kantor ekspedisi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada 11 Juli 2013. Namun, dari pantauan Kompas.com, Kamis (18/7/2013), belasan perusahaan ekspedisi terlihat masih melakukan kegiatan bongkar muat barang, di antaranya Batam Lintas Logistik, Ekspedisi Jaya Trans, dan Gangga
 Transport.

Njum, salah seorang portir dari perusahaan ekspedisi Gangga Transport yang terkena segel Satpol PP, mengatakan, sehari setelah disegel, kantor itu kembali beroperasi. Mereka tidak memedulikan bahwa kantor tersebut telah disegel.

Analisa:
            Kantor ekspedisi di Tanah Abang ikut menyumbang kemacetan, meskipun sudah disegel, namun masih tetap beroperasi. Akhirnya Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memerintahkan untuk menangkap pemiliknya (preman). Kantor ekspedisi ini menjadi target penertiban kawasan ini. Wali Kota Jakarta Pusat telah melayangkan surat sosialisasi penertiban yang akan dilakukan pada Minggu, 11 Agustus 2013. Pemerintah telah memberi surat peringatan, tetapi warga tidak mempedulikannya. Inilah salah satu budaya Indonesia yang kurang baik namun tetap berkembang di mana saat diperingatkan dengan cara halus tidak mempedulikan namun saat sudah diperingatkan dengan keras justru mereka bersikap lebih anarki. Contohnya saat 
Njum, salah seorang portir dari perusahaan ekspedisi Gangga Transport yang terkena segel Satpol PP, mengatakan, sehari setelah disegel, kantor itu kembali beroperasi. Mereka tidak memedulikan bahwa kantor tersebut telah disegel.
            Basuki meminta pengusahanya langsung ditangkap apabila melanggar ketentuan yang telah ditetapkan. Namun pendapat penulis cara demikian kurang efektif karena akan menimbulkan penolakan dari elemen pasar yang kemudian bisa berubaha menjadi tindakan anarkisme. Padahal pemerintah telah memberikan alternatif tempat untuk mereka berdagang, tetapi mereka tidak mau tahu. Alasannya karena mereka menganggap kalau di tempat yang baru tidak seramai di tempat yang lama. Pemerintah telah merapatkan kasus kemacetan ini dalam rapat Penanggulangan Kemacetan di Balaikota Jakarta, Rabu (31/7/2013).
            Untuk memberi efek jera, Basuki juga meminta agar dendanya bukan dikenakan tindak pidana ringan dengan denda yang hanya Rp 5.000 dan Rp 10.000. Dia meminta jaksa menuntut maksimal sehingga hukumannya bisa 10 persen dari denda maksimal Rp 50 juta, yakni Rp 5 juta. Pendapat penulis tentang hal ini adalah hukuman yang kecil tidak akan memberi efek jera bagi pedagang karena mereka beranggapan bahwa hanya Rp.5.000,- atau Rp.10.000 sangat murah dan dianggap sebagai uang sewa bukan sebagai denda.
Pemerintah Provinsi DKI sudah menyegel puluhan kantor ekspedisi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada 11 Juli 2013. Kamis (18/7/2013), belasan perusahaan ekspedisi terlihat masih melakukan kegiatan bongkar muat barang, di antaranya Batam Lintas Logistik, Ekspedisi Jaya Trans, dan Gangga Transport.

Jadi, untuk mengubah sesuatu yang menjadi budaya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Harus dilakukan dengan cara-cara yang tegas. Tidak bisa menunggu lama-lama lagi, ibarat sakit tidak diobati maka akan menjadi semakin parah dan tidak dapat disembuhkan. Jika budaya Indonesia dianggap sebagai kanker maka Indonesia telah sampai stadium 4 dan sulit disembuhkan. Maka perlu adanya perubahan.