Kamis, 05 September 2013

7 Kementerian dan Lembaga Dapat Anggaran di Atas Rp 30 Triliun

Menurut penulis, pemerintah mengalokasikan Rp 30 triliun untuk tujuh kementerian/lembaga karena dinilai sangat strategis. Menurut penulis, hal ini kurang bermanfaat bagi negara, karena tidak banyak orang Indonesia yang senang dengan uang, tidak mementingkan kepentingan orang lain. “Yang penting enak.” 1 triliun itu bukan nilai yang kecil, apalagi 30 triliun. Kabar ini dikabarkan hari Jumat 16 Agustus 2013 di depan anggota DPR. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan beberapa isu yang menjadi fokus program pemerintah adalah pendidikan, kesejahteraan dan keamanan. tujuh kementerian/lembaga yang memperoleh alokasi cukup besar adalah
- Kementerian Pertahanan -- Rp 83,4 triliun

- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan -- Rp 82,7 triliun

- Kementerian Pekerjaan Umum -- Rp74,9 triliun

- Kementerian Agama -- Rp49,6 triliun

- Kementerian Kesehatan -- Rp44,9 triliun

- Kepolisian Negara Republik Indonesia -- Rp41,5 triliun

- Kementerian Perhubungan -- Rp39,2 triliun

            Menurut penulis, ketidakmerataan guru antar satuan pendidikan dan antar wilayah membuat warga tidak mendapat kelayakan, tetapi rugi. Daerah-daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan, masih ada yang belum terpenuhi kebutuhannya sesuai dengan standar pelayanan minimal," jelas Presiden. Mungkin seharusnya dana yang seharusnya diberikan harus ditargetkan dengan cepat dan dicek terus menerus. Bagi aparat yang korupsi, berperilaku tidak sesuai aturan, langsung dihukum mati. Jadi tidak aka nada lagi korupsi dan lain-lain. alokasi anggaran pada Kementerian Kesehatan diprioritaskan untuk peningkatan akses dan kualitas kesehatan. Sedangkan di bidang pertahanan, pemerintah alokasikan dana untuk mendukung terlaksananya modernisasi dan peningkatan alat utama sistem persenjataan. Kalau alokasi iini digunakan dengan baik dan tidak ada penggelapan uang negara, pastilah semua berjalan sesuai harapan dan keinginan masyarakat banyak. Mengapa alokasi dana yang seharusnya ke tangan rakyat dengan cepat idak berjalan dengan lancar? Karena ada beberapa kasus seperti korupsi, lamanya birokrasi pemerintah, dll yang membuat semua menjadi lama. Menurut penulis, cara yang paling efektif adalah memecat semua anggota menteri yang bekerja tidak sesuai harapan atau ekspektasi dan menggantikannya dengan yang baru dan lebih membawa hasil optimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar