Kamis, 05 September 2013

Alokasi Subsidi BBM Tahun Depan 2014

Pemerintah akan menurunkan anggaran belanja subsidi energi terutama bahan bakar minyak (BBM) di tahun depan. Menurut penulis, tindakan ini sangat bagus karena dana intuk impor itu digunakan untuk bagian infrastruktur yang lainnya. SBY mengatakan, anggaran belanja subsidi tahun depan direncanakan sebesar Rp 336,2 triliun, yang berarti turun sekitar 3,4 persen dari anggaran belanja subsidi dalam APBNP tahun 2013. Pada hari Jumat, 16 Agustus 2013 di Gedung DPR MPR Jakarta SBY mengatakan bahwa dana 3,4 % tadi digunakan untuk subsidi energi dan non-energi seperti subsidi pangan, pupuk, dan benih. Presiden belum memerinci anggaran subsidi energi khususnya subsidi BBM di tahun depan. anggaran belanja non-kementerian dan lembaga dalam RAPBN tahun 2014 yang direncanakan sebesar Rp 636,4 triliun, dialokasikan antara lain untuk belanja subsidi dan pembayaran bunga utang.

            Hal ini dilakukan presiden karena semakin sedikitnya minyak bumi yang harus diirit. alokasi belanja negara juga disesuaikan dengan rencana investasi BUMN-BUMN terkait. Untuk kebutuhan tenaga listrik dan meningkatnya rasio elektrifikasi akan dibangun tambahan pembangkit listrik dan sarana pendukungnya. "Kita sadar bahwa penggunaan energi alternatif harus didorong. Untuk itu dalam hal ini konversi penggunaan gas akan dibangun perluasan jaringan gas dan sambungan rumah yang teraliri gas bumi melalui pipa serta pembangunan kilang mini-plant LPG," tambahnya. Menurut penulis, hal ini dapat membuat orang sadar bahwa kebutuhan bumi akan minyak mentah masih banyak dan masih sangat panjang. Kita disarankan agar mengirit minyak bumi sebaik mungkin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar